Perempuanperempuan di India, sengaja menggunakan kain lap karena tidak mampu membeli pembalut akibat selimut kemiskinan. Di tengah-tengah keadaan ekonomi yang buruk, Pad Man dengan terang mengangkat pula kehidupan budaya perempuan India yang disekap pandangan dunia tradisional. Seperti diperagakan melalui adegan-adegannya, selama mens
LangkahPertama. Darah menstruasi yang keluar pasti akan terserap oleh pembalut, karena pembalut terbuat dari bahan yang dapat dengan mudah menyerap cairan. Apabila darahnya banyak, pasti akan terlihat dengan jelas pada pembalut tersebut. Jadi untuk mengatasi masalah ini, sebelum dibuang basuhlah dahulu pembalut bekas tersebut agar darah tidak
DusunPanggang dapat membuat pembalut wanita kain untuk dapat digunakan sendiri. Diperlukan peningkatan ketrampilan agar kelompok wanita PKK di Dusun Panggang dapat membuat pembalut wanita kain untuk dapat digunakan sendiri. Tujuan program pengabdian masyarakat Ecoliteracy Pembuatan Pembalut Wanita Ramah Lingkungan adalah memberikan penyadaran,
Caramembuat. 1. Buat dua persegi panjang kain, ukuran 12x6 cm atau 11x5 cm. 2. Jahit lapisan-lapisannya menjadi satu, lalu jahit tepi bawah. 3. Lipat lebih dari satu sisi, mulailah menjahit kain sehingga karet elastis berada di dalam lipatan. 4. Tarik kencang bagian karet elastis dan jahit sisa lipatan.
CaraMembuat Pembalut Kain Sendiri Simple - Mind Books. Itulah postingan berkenaan Cara Membuat Pembalut Kain Sendiri Simple - Mind Books yang sudah admin rangkum dari berbagai sumber. Jika kamu belum mendapatkan informasi yang dicari silahkan tinggalkan komentar, dan jikalau pembahasan ini berfungsi silahkan untuk dibagikan ke media sosial
Cucipembalut setelah pemakaian sampai bersih dan kering sempurna. Pertama-tama, cuci menggunakan air dingin, lalu bersihkan kembali dengan menggunakan air panas 40°C. Ganti pembalut kain secara rutin seperti memakai pembalut sekali pakai. Jangan lupa, tetap jaga kebersihan vagina selama haid.
1JAEd.
Pembalut kain sumber Pembalut memiliki banyak macam, mulai dari pembalut herbal, pembalut kapas, hingga pembalut kain. Khusus yang terakhir, ini merupakan jenis pembalut tradisional yang telah dipakai dari masa ke masa. Untuk mendapatkan pembalut kain tidaklah sulit. Anda bahkan bisa membuatnya sendiri dari bahan berkualitas dan dengan cara yang simpel. Keunggulan Pembalut Kain Pembalut wanita pada dasarnya adalah produk yang berbentuk lembaran/pad dan terbuat dari bahan selulosa atau sintetik dan berfungsi untuk menyerap cairan menstruasi atau cairan vagina.[1] Pada produk pembalut biasa yang dijual di pasaran, memiliki sifat sekali pakai dan tidak boleh dibuang secara sembarangan karena dapat menyebabkan penumpukan limbah. Sementara itu, pembalut kain yang berbahan serat benang, memiliki sifat bisa dipakai berkali-kali, yang menjadikan produk tersebut populer. Dengan kemampuannya yang bisa dicuci dan dipakai ulang, Anda bisa lebih hemat dan tidak perlu mengecek persediaan pembalut di rumah. Pembalut kain juga tersedia dalam berbagai macam motif dan ukuran. Sama seperti produk pembalut pada umumnya, Anda bisa memakai pembalut kain ukuran standar untuk harian dan ukuran yang lebih panjang serta lebar untuk malam. Meskipun terbuat dari bahan kain, pembalut ini memiliki ketebalan yang hampir sama dengan pembalut biasa, sehingga tidak terasa mengganjal atau tidak nyaman saat dipakai. Agar dapat melekat sempurna di atas celana, di bagian samping dan tengah pembalut, dilengkapi dengan kancing khusus. Kancing akan mengunci posisi pembalut agar tidak bergeser, sehingga cairan tidak bocor atau menodai celana. Selain itu, ada juga pembalut kain yang dilengkapi dengan tali khusus untuk mengikat bagian ujung atau sayap pembalut, yang juga bertujuan agar pembalut tidak bergeser. Dengan beragam keunggulan, akhirnya banyak konsumen yang tertarik membelinya. Ini tentu bisa Anda jadikan sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. Untuk menjual produk tersebut, Anda pun tidak harus menjadi reseller atau dropshipper sebuah toko. Anda bisa membuatnya sendiri dan melabelinya dengan nama Anda. Sehingga, Anda memiliki bisnis sendiri tanpa harus berbagi keuntungan dengan orang lain. Lalu, bagaimana cara membuat pembalut kain? Ilustrasi membuat pembalut kain sumber Buatlah pola berbentuk ketupat dengan ujung melengkung pada sebuah karton. Ukuran panjangnya bisa Anda sesuaikan dengan ukuran pembalut standar atau sekitar 25 cm, dengan lebar sekitar 20 cm. Bagian sudut atas dan bawah harus sedikit lebih besar dan lebar setiap sudutnya sekitar 6,5 cm. Gunakan pola karton untuk membentuk dua lembar kain katun flanel dengan motif sesuai selera. Selain flanel, Anda juga bisa memakai kain blacu atau quilting. Jahit kedua sisi kain dengan sisi depan saling berhadapan di bagian dalam. Jahit keliling kain tersebut dengan jarak keliman sekitar 0,5 cm dan tak perlu menyisakan bagian untuk membaliknya. Buat sayatan vertikal di bagian tengah kain yang sudah dijahit dan balik sisi depan kain melalui sayatan di tengah kain. Gunakan jari untuk mendorong bagian sudut yang sulit dibalik. Setelah itu, rapikan sayatan dengan cara menyetrikanya. Jahit keliling bagian alas pembalut dengan pola zig-zag agar lebih menarik. Pada awal dan ujung jahitan, jahit dengan jahitan putar balik dan potong benang yang menjulur sependek mungkin. Isian pembalut dibuat dengan cara yang hampir sama, yaitu menggunakan kertas karton sebagai dasar pola. Bentuk kertas karton menjadi persegi panjang dengan ujung berbentuk oval, yang panjangnya sekitar 20 cm serta lebarnya sekitar 6,5 cm. Gunakan pola karton untuk membuat isian yang terdiri dari 3 hingga 4 lembar kain handuk lembut. Jahit beberapa lembar isian menjadi satu menggunakan jarak keliman selebar 0,5-1 cm. Jahit dua lembar kain flanel untuk membuat bungkus isian. Pakailah jarum pentul untuk menyatukan kain flanel dengan sisi depan saling berhadapan di sebelah dalam. Buat sayatan vertikal di bagian tengah dan balik kain, lalu masukkan isian bantalan ke dalam kain flanel. Satukan bagian alas pembalut dan isian memakai jarum pentul dan jahit keliling bagian isi agar melekat pada alas pembalut. Ulangi jahitan dengan lebar 1 cm dari jahitan pertama dan jangan terlalu dekat. Pembalut yang sudah jadi bisa dipasang kancing atau velcro di bagian sayapnya. Sehingga, pembalut tidak mudah lepas saat dipakai. Anda juga bisa memasang labet kain atau cap pada bagian pinggir atau sayap pembalut sebelum dikemas dan dijual untuk menarik perhatian para pembeli. [1] Susanti, Eka Mei & Prawiti Sugeng Wijaya. 2018. Perbedaan Penggunaan Pembalut dan Pantyliner Jenis Biasa, Herbal, dan Kain dengan Kejadian Keputihan. Jurnal Kebidanan STIKES Paguwarmas Maos, Vol. 21 31-36.
“Sejak pertama kali mengalami menstruasi, kita terbiasa untuk berbisik-bisik ketika membahasnya. Akhirnya, kita menjadi kurang paham mengenai menstruasi, yang adalah bagian dari diri kita. Hari ini, mari kita lepaskan perasaan itu. Kita akan bangun ruang aman untuk bercerita tentang pengalaman menstruasi.” Kutipan berikut menjadi pengantar Westiani, dari Biyung Indonesia, ketika membuka lokakarya pembuatan pembalut kain pada 24 Juli 2022. Menstrual hygiene atau kebersihan menstruasi merupakan hal yang penting dan perlu diperhatikan. Namun, karena stigma di masyarakat, kebersihan menstruasi sering diabaikan dan dianggap sepele, bahkan tabu. Serikat Perempuan Independen SPI Labuhanbatu, Perhimpunan Jiwa Sehat PJS Indonesia, Perempuan Mahardhika, dan Federasi Serikat Buruh Persatuan Indonesia FSBPI bersama dengan Pamflet Generasi menanggapi keadaan ini dengan mengadakan lokakarya mengenai kebersihan menstruasi untuk organisasi perempuan dalam jaringan Indonesia Inklusi. Dalam menyelenggarakan lokakarya ini, Indonesia Inklusi berkolaborasi dengan Biyung Indonesia. Biyung Indonesia merupakan organisasi yang berlokasi di Yogyakarta dan aktif bergerak mengedukasi dan mengadvokasi hak kesehatan seksual dan reproduksi perempuan. Pada lokakarya ini, Biyung Indonesia membersamai teman-teman Indonesia Inklusi untuk mengenal lebih lanjut tentang hak kesehatan seksual dan reproduksi sekaligus belajar membuat pembalut kain. Kegiatan berlangsung di Kantor Perhimpunan Jiwa Sehat Jakarta untuk mengikuti lokakarya kebersihan menstruasi. Lokakarya dibuka dengan sambutan dari Ratna Dewi sebagai perwakilan Perhimpunan Jiwa Sehat Jakarta dan Ruray sebagai perwakilan dari Pamflet Generasi. “Semoga pelatihan ini berguna bagi kita semua, dan kita melanjutkan pengetahuan yang didapat ke komunitas masing-masing,” ucap Mbak Ratna Dewi dari Perhimpunan Jiwa Sehat Jakarta untuk membuka lokakarya ini. Ruray kemudian menyerahkan kegiatan ke Westiani yang juga hadir bersama Sang untuk memfasilitasi sesi lokakarya. Untuk berkenalan, partisipan diajak untuk mendengarkan dan menceritakan kembali pengalaman menstruasi teman di sebelahnya. Hal ini dilakukan untuk membuka ruang aman bagi partisipan untuk bercerita dengan nyaman tentang pengalaman menstruasinya. Ruang aman untuk bercerita tentang pengalaman menstruasi dapat memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan individu yang mengalami menstruasi, seperti informasi mengenai hak menstruasi sehat. Selain itu, bercerita dan saling mendengarkan pengalaman menstruasi teman adalah salah satu cara bagi kita untuk mulai mewajarkan membahas topik menstruasi. Dengan ruang aman ini, remaja yang baru memulai perjalanan menstruasinya akan lebih nyaman bercerita tentang pengalaman dan mengekspresikan kebutuhannya selama menstruasi. Selain bertukar cerita mengenai pengalaman menstruasi, partisipan juga diajak untuk mengenal siklus menstruasi dan kesehatan reproduksi. Westiani menjelaskan bahwa siklus menstruasi bukan hanya tentang mengeluarkan darah setiap bulannya, melainkan juga tentang siklus hidup. Siklus menstruasi akan memengaruhi siklus hidup seseorang, dan sebaliknya, hidup seseorang juga bisa mempengaruhi siklus menstruasi. Dalam satu siklus menstruasi, individu akan melewati beberapa fase; yaitu fase menstruasi, folikular, ovulasi, luteal, dan pre-menstrual atau PMS. Pada masing-masing fase, rahim individu mempunyai aktivitas yang berbeda-beda. Aktivitas Rahim tersebut dapat memengaruhi kondisi fisik dan emosi individu. Maka dari itu, sangat penting bagi individu yang mengalami menstruasi untuk mengenal siklus menstruasinya. Dengan mengenal siklus menstruasinya, individu dapat mengetahui kondisi kesehatan rahimnya, merencanakan atau menunda kehamilan, dan memahami serta menjaga kesehatan fisik dan psikis. Westiani melanjutkan dengan membagikan tips untuk menghadapi perubahan kondisi fisik dan psikis pada saat fase menstruasi. Salah satunya adalah cara bagaimana mengatasi rasa sakit ketika sedang mengalami menstruasi. Partisipan kemudian menghitung siklus menstruasi secara manual dengan mengisi handout yang telah diberikan pada awal sesi. Selanjutnya, partisipan berdiskusi mengenai mitos dan fakta yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi dan menstruasi. Sesi diskusi ditutup dengan permainan bela diri sederhana. Sesi terakhir dalam lokakarya ini adalah belajar cara membuat pembalut kain. Dengan belajar membuat pembalut kain sendiri, partisipan bisa mempunyai pilihan untuk tidak membeli pembalut pabrik. Selain lebih aman dan sehat dibanding pembalut pabrik, menggunakan dan membuat pembalut kain sendiri dapat menghemat pengeluaran. Partisipan juga dapat memproduksi pembalut kain bersama komunitasnya untuk dijadikan sumber penghasilan baru bagi komunitas. Lokakarya ini ditutup dengan diskusi singkat dan kesan pesan dari partisipan. “Kegiatan belajar membuat pembalut kain penting karena anggota komunitas kami adalah perempuan desa. Komunitas dapat memanfaatkan bahan yang sudah tersedia di rumah sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk membuat pembalut kain. Selain itu, pembalut kain lebih sehat untuk kesehatan reproduksi perempuan. Ke depannya, pembalut kain juga bisa menjadi produk usaha komunitas kami,” ujar Henny Rahayu, peserta lokakarya dari Serikat Perempuan Indonesia Labuhanbatu. Harapannya, setelah mengikuti lokakarya ini, teman-teman anggota Indonesia Inklusi dapat lebih mengenal dan memahami hak atas kesehatan seksual dan reproduksi. Selain itu, teman-teman anggota Indonesia Inklusi bisa membagikan pengetahuan yang didapat ke anggota organisasinya yang lain. Perempuan bisa lebih berdaya atas kesehatan dan tubuhnya. Ditulis oleh Ken Penggalih Disunting oleh Nabila Auliani Ruray Ilustrasi oleh Naldi Cante
Unduh PDF Unduh PDF Salah satu benda yang sangat dibutuhkan wanita adalah pembalut. Namun, harga pembalut bisa mahal dan sebagian wanita menganggapnya kurang nyaman untuk dikenakan. Pembalut kain tidak hanya lebih hemat dan ramah lingkungan, tetapi juga lebih nyaman dikenakan. Pembalut kain tidak gerah dan berbau, tidak seperti pembalut sekali pakai karena terbuat dari bahan dengan sirkulasi udara lebih baik. Pembalut kain juga menurunkan risiko sindrom TS atau toxic shock syndrome. Namun keunggulan terbaiknya adalah pembalut kain mudah dibuat![1] 1 Buat pola pada sebuah karton. Pertama-tama buatlah bentuk belah ketupat dengan ujung melengkung.[2] Panjangnya sekitar 25 cm dengan lebar 20 cm. Potong pola jika sudah selesai.[3] Sudut atas dan bawah harus sedikit lebih lebar. Lebar tiap sudutnya sekitar 6,5 cm. 2 Gunakan pola untuk membentuk dua lembar kain katun flanel. Kedua kain ini akan menjadi bagian luar pembalut, jadi pilihlah sesuka Anda. Anda bisa menggunakan kain bercorak atau polos berwarna. Anda juga bisa mengombinasikan kain bercorak di satu sisi, dan polos di sisi lainnya.[4] Selain flanel, Anda juga bisa menggunakan kain katun. Lihat juga pada bagian quilting dan belacu di toko kain untuk menemukan alternatif warna lainnya![5] 3Jahit kedua bagian kain dengan sisi depan saling berhadapan di sebelah dalam. Satukan kedua bagian kain terlebih dahulu menggunakan jarum pentul dengan sisi depan saling berhadapan. Jahit keliling bagian ini dengan jarak keliman sekitar 0,5 cm. Tak perlu menyisakan bagian untuk membaliknya karena Anda akan membuat sayatan di bagian tengah kain. 4 Buat sayatan vertikal di tengah kain. Pastikan Anda hanya menyayat selembar kain, bukan keduanya. Sayat tepat di tengah. Panjangnya cukup beberapa sentimeter.[6] Coba potong sedikit tiap sudut yang melengkung. Memotong sedikit tiap sudut akan sangat membantu proses pembalikan. 5 Balik sisi depan melalui sayatan di tengah kain. Gunakan jari untuk mendorong bagian sudut melalui sayatan yang sudah pensil atau jarum rajut untuk mendorong bagian sudut yang sulit dibalik. Rapikan alas pembalut dengan menyetrikanya. 6Jahit keliling bagian atas alas pembalut. Anda bisa menggunakan benang berwarna sama atau berbeda. Anda bahkan juga bisa menjahitnya dengan jahitan zig-zag agar lebih menarik. Pada awal dan ujung jahitan, jahit dengan jahitan putar balik, lalu potong benang yang menjulur sependek mungkin. 1Buat pola di karton lainnya. Mulailah dengan membuat persegi panjang vertikal yang melengkung di bagian atas dan bawahnya. Panjangnya sekitar 20 cm dan lebarnya sekitar 6,5 cm. Setelah selesai, potong pola. 2 Gunakan pola untuk membuat bagian isian. Untuk isian, siapkan 3 sampai 4 lembar kain handuk lembut. Gunakan pola yang sudah Anda buat untuk memotong beberapa lembar flanel lagi; kali ini tambahkan jarak keliman sekitar 1 cm. Kain handuk lembut akan menjadi isi pembalut. Sedang kain flanel akan menjadi pembungkusnya.[7] Gunakan kain flanel yang sesuai warnanya dengan alas pembalut. 3 Jahit beberapa lembar bagian isian menjadi satu. Gunakan jarak keliman selebar 0,5 sampai 1 cm. Jahit keliling dengan menggunakan jahitan zig-zag. Sisihkan jika sudah selesai.[8] Jangan jahit kain flanel dengan bagian isian ini. Anda bisa menggunakan benang warna apa saja. Bagian isi ini nanti akan dimasukkan ke dalam pembungkusnya. 4Jahit dua lembar kain flanel untuk membuat pembungkusnya. Gunakan jarum pentul untuk menyatukan kain flanel dengan sisi depan saling berhadapan di sebelah dalam. Jahit keliling dengan jarak keliman 0,5 cm. Tak perlu menyisakan bagian untuk membalik. Anda nanti akan membuat sayatan di tengahnya. 5 Buat sayatan vertikal di bagian tengah, lalu balik kain. Lakukan seperti saat Anda membalik bagian alas pembalut di atas. Kali ini buatlah sayatan sepanjang sekitar 10 cm. Jarak ini cukup untuk menyisipkan bagian isian ke dalam pembungkusnya. Potong sedikit sisi melengkungnya. Potongan ini akan sangat membantu proses pembalikan. 6Masukkan isian bantalan ke dalam kain flanel. Cukup sisipkan isian lewat sayatan di tengah kain. Rapikan hingga masuk sempurna.[9] 1Satukan bagian alas pembalut dan isian menggunakan jarum pentul. Putar alas pembalut agar sisi yang lebih panjang arahnya vertikal dan sisi yang disayat menghadap ke atas. Letakkan isian di atasnya dengan bagian yang disayat menghadap ke bawah. Pastikan letaknya pas di tengah dan vertikal.[10] Jika letaknya sudah pas, satukan semua dengan menggunakan jarum pentul. 2 Jahit keliling bagian isi agar melekat pada alas pembalutnya. Jahit keliling bagian isi dengan jarak keliman 0,5-1 cm. Jahit putar balik di awal dan ujung jahitan, lalu pangkas benang sependek mungkin. Sambil menjahit, lepaskan jarum pentulnya.[11] Anda bisa menggunakan baik benang yang berwarna sama maupun berbeda. 3Jahit lebih dalam lagi selebar 1 cm dari jahitan pertama dan jangan terlalu dekat. Gunakan benang berwarna sama seperti sebelumnya. Jahitan ini akan makin merekatkan bagian isian dengan alas pembalut, juga untuk mencegah kainnya terlipat.[12] 4 Pasang kancing atau Velcro/perekat pada bagian sayap. Anda bisa menggunakan jenis kancing yang harus dipasang dengan alat khusus. Namun, Anda juga bisa menggunakan Velcro. Jangan menggunakan Velcro dengan lem. Meski mudah dipasang, Velcro jenis ini tak tahan lama dan pada akhirnya akan lepas. Pasang dengan menyesuaikan pakaian dalam sebab bagian sayap ini akan direkatkan menjadi satu di luar pakaian dalam Anda. 5Pakai pembalut. Pasang pembalut dengan bagian alas pembalut di bawah dan bagian isian menghadap ke atas tepat pada pakaian dalam Anda. Lipat sayap di bawah pakaian dalam, lalu kancingkan. Pembalut ini seharusnya bertahan 2 sampai 4 jam tergantung banyaknya menstruasi. 6Cuci pembalut dengan benar. Simpan pembalut dalam tas kering sampai Anda pulang. Bilas dengan air dingin lalu cuci dengan air panas dan detergen. Lalu, bilas terakhir kali dengan air dingin, kemudian keringkan dengan pengering.[13] Agar pembalut tak mengerut saat dicuci, sebelum dijahit, cucilah kain terlebih dahulu.[14] Pastikan kain yang Anda gunakan 100% katun. Kain sintetis tidak bisa mengalirkan udara dengan baik sehingga menimbulkan keringat dan bau tak sedap.[15] Pertimbangkan pula menggunakan kain berkualitas tinggi. Pembalut dari kain seperti ini akan terasa lebih nyaman juga lebih awet daripada yang terbuat dari kain murahan.[16] Anda bisa mencari pola secara daring lalu mencetaknya alih-alih membuatnya sendiri. Sesuaikan pola dengan kebutuhan dan ukuran Anda. Lipat ujung atas dan bawah ke bawah, lalu lipat dan kancingkan bagian sayap di atasnya. Pembalut akan jadi lebih kecil hingga bisa diselipkan ke dalam tas tanpa ketahuan. Jangan menggunakan detergen dengan pewangi saat mencucinya karena bisa menimbulkan iritasi kulit.[17] Hal yang Anda Butuhkan Kain katun flanel Kain katun handuk Gunting kain Jarum jahit Mesin jahit Benang Karton Pulpen Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Pembalut kain dianggap sebagai solusi yang tepat bagi Anda yang ingin menjalani gaya hidup yang ramah lingkungan. Kini pembalut jenis ini pun memiliki penampilan yang semakin menarik dan semakin mudah didapatkan, salah satunya bisa Anda dapatkan di website resmi Yuspin Pembalut. Selain membelinya, tahukan Anda bahwa Anda sebenarnya bisa membuat pembalut kain sendiri di rumah? Untuk Anda yang penasaran, berikut kami paparkan langkah-langkahnya. Cara Membuat Pembalut Kain Bisa memanfaatkan benda-benda di rumah, berikut adalah langkah-langkah untuk membuat pembalut kain darurat Pembalut dari waslap Waslap adalah sebuah kantung berbentuk persegi panjang dan terkadang berbentuk menyerupai sarung tangan yang biasanya dibuat dari bahan kain handuk yang lembut. Tak heran, waslap biasanya digunakan untuk menyeka wajah, atau bagian tubuh tertentu, termasuk untuk menyeka kulit bayi ketika sedang mandi. Siapa sangka bahwa “kantung handuk” ini ternyata bisa Anda manfaatkan untuk membuat pembalut kain darurat. Caranya pun mudah, Anda hanya perlu memasukan lapisan plastik ke dalam kantung waslap tersebut, lalu melipatnya sedemikian rupa, lalu meletakkan lipatan tersebut ke dalam celana dalam Anda. Pembalut dari kain lap Selain waslap, Anda juga bisa memanfaatkan kain lap, atau potongan kain di sekitar Anda. Yang perlu Anda pastikan adalah bahwa kain tersebut adalah kain yang bersih dan mampu menyerap darah haid Anda nantinya. Cara menjadikannya sebagai pembalut darurat pun hampir sama. Letakkan lapisan plastik di atas lapisan kain lap tersebut. Lapisan plastik ini berfungsi untuk menghalau kebocoran cairan haid, terlebih jika Anda sedang mengalami haid di hari pertama yang umumnya cukup deras. Selanjutnya, lipat kain tersebut hingga lapisan plastik terbungkus, lalu letakkan lipatan kain ke dalam celana dalam Anda. Pastikan Anda memakainya hingga Anda merasa nyaman. Pembalut dari kaos kaki bersih Selain waslap dan kain lap, Anda juga memanfaatkan kaos kaki bersih yang Anda miliki. Hal ini tentu karena bahan kaus kaki yang mudah menyerap cairan. Caranya pun sangat mudah. Anda hanya perlu menyiapkan kaus kaki, lapisan plastik, dan juga beberapa lembar tissue. Setelah menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan, masukkan lapisan plastik tipis ke dalam kaus kaki, kemudian lipat kaus kaki tersebut. Agar berbentuk persegi panjang seperti pembalut, bungkus lipatan kaus kaki tersebut dengan lembaran tissue hingga berbentuk persegi panjang. Pembalut kain darurat pun siap digunakan. Akhir Kata Sekian penjelasan kami tentang tutorial membuat pembalut sendiri di rumah. Seperti yang kita tahu, pembalut sekali pakai terbuat dari plastik yang susah terurai, sehingga sampah pembalut yang terus menumpuk akan mengancam keadaan bumi di masa depan. Salah satu hal yang bisa kita lakukan adalah dengan menggunakan pembalut kain yang bisa dipakai berkali-kali. Walaupun Anda akan dibuat lebih repot, terlebih ketika Anda sedang bepergian, ini tentu tidak sebanding dengan kerusakan bumi yang mengancam ketika kita terus-menerus memakai pembalut sekali pakai.
cara membuat pembalut kain sendiri